Lamicitra Komitmen Bangun Madura Industrial
05/01/2009 14:29:20 WIB
SURABAYA, Investor Daily
PT Lamicitra Nusantara Tbk tetap akan melanjutkan rencana pembangunan Madura Industrial Seaport City (MISI) di Kecamatan Socah dan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura. Proyek itu sudah digagas sejak dua tahun lalu, tetapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan dimulai pembangunannya.
Manajemen Lamicitra beralasan, proyek MISI masih dalam tahap analisis dan pengkajian. Proyek di lahan seluas 10.000 hektare (ha) itu diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp 3 triliun.
“Dengan penerbitan peraturan presiden yang membentuk badan pengelola untuk percepatan pembangunan di Madura, kami berupaya mewujudkan megaproyek Madura Industrial Seaport City. Ini proyek jangka panjang kami, meski belum bisa dipastikan kapan akan dimulai,” kata Direktur Lamicitra Priyo Setyobudi, di Surabaya, akhir pekan lalu.
Priyo mengatakan, pihaknya masih mengkaji pola pembangunan dan pembiayaan megaproyek MISI. Di antaranya adalah apakah nantinya Lamicitra mengerjakan sendiri proyek itu ataukah mengajak mitra investor lokal ataupun asing.
“Saat ini kami menyusun tata ruang kota di kawasan tersebut, termasuk di dalamnya mengkaji kelayakan bisnis, sosial dan aspek teknis lainnya. Yang pasti, proyek itu sudah disetujui oleh Bupati Bangkalan. Apalagi kabarnya jembatan Suramadu bakal beroperasi 2009,” papar Priyo.
Pengoperasian jembatan Suramadu, menurut dia, harus didukung pengembangan kawasan industri dan perdagangan yang mendukung kegiatan ekspor-impor.
Proyek MISI dirancang sebagai kota pelabuhan yang terintegrasi dengan kota industri yang memiliki pelabuhan peti kemas berskala internasional. Fasilitas itu untuk menunjang kegiatan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dan Pelabuhan Gresik. Pada tahap awal, proyek yang kemungkinan baru dimulai awal 2010 itu akan dibangun fasilitas pelabuhan seluas 2.000 hektare.
Manajemen Lamicitra membentuk anak perusahaan dengan bereda usaha PT Misi sebagai pelaksana proyek itu. Pola pembangunan MISI akan dilakukan dalam empat tahap dengan perkiraan waktu penyelesaian sekitar tujuh tahun.
“Jadi, kota mandiri ini kami siapkan bisa melayani kapal yang mendukung perdagangan internasional, ada industri terpadu, dan fasilitas pendukung lainnya seperti kepabeanan. Kota mandiri yang kami kembangkan ini sangat strategis karena hanya berjarak sekitar 15 kilometer dari jembatan Suramadu,” jelas Priyo.
Ketika megaproyek MISI beroperasi, lanjut dia, akan mampu menyerap tenaga kerja sekitar dua juta orang. Dengan begitu akan membantu pemerintah daerah setempat dalam mengatasi pengangguran. (zal)
Sumber
05/01/2009 14:29:20 WIB
SURABAYA, Investor Daily
PT Lamicitra Nusantara Tbk tetap akan melanjutkan rencana pembangunan Madura Industrial Seaport City (MISI) di Kecamatan Socah dan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Madura. Proyek itu sudah digagas sejak dua tahun lalu, tetapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan dimulai pembangunannya.
Manajemen Lamicitra beralasan, proyek MISI masih dalam tahap analisis dan pengkajian. Proyek di lahan seluas 10.000 hektare (ha) itu diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp 3 triliun.
“Dengan penerbitan peraturan presiden yang membentuk badan pengelola untuk percepatan pembangunan di Madura, kami berupaya mewujudkan megaproyek Madura Industrial Seaport City. Ini proyek jangka panjang kami, meski belum bisa dipastikan kapan akan dimulai,” kata Direktur Lamicitra Priyo Setyobudi, di Surabaya, akhir pekan lalu.
Priyo mengatakan, pihaknya masih mengkaji pola pembangunan dan pembiayaan megaproyek MISI. Di antaranya adalah apakah nantinya Lamicitra mengerjakan sendiri proyek itu ataukah mengajak mitra investor lokal ataupun asing.
“Saat ini kami menyusun tata ruang kota di kawasan tersebut, termasuk di dalamnya mengkaji kelayakan bisnis, sosial dan aspek teknis lainnya. Yang pasti, proyek itu sudah disetujui oleh Bupati Bangkalan. Apalagi kabarnya jembatan Suramadu bakal beroperasi 2009,” papar Priyo.
Pengoperasian jembatan Suramadu, menurut dia, harus didukung pengembangan kawasan industri dan perdagangan yang mendukung kegiatan ekspor-impor.
Proyek MISI dirancang sebagai kota pelabuhan yang terintegrasi dengan kota industri yang memiliki pelabuhan peti kemas berskala internasional. Fasilitas itu untuk menunjang kegiatan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dan Pelabuhan Gresik. Pada tahap awal, proyek yang kemungkinan baru dimulai awal 2010 itu akan dibangun fasilitas pelabuhan seluas 2.000 hektare.
Manajemen Lamicitra membentuk anak perusahaan dengan bereda usaha PT Misi sebagai pelaksana proyek itu. Pola pembangunan MISI akan dilakukan dalam empat tahap dengan perkiraan waktu penyelesaian sekitar tujuh tahun.
“Jadi, kota mandiri ini kami siapkan bisa melayani kapal yang mendukung perdagangan internasional, ada industri terpadu, dan fasilitas pendukung lainnya seperti kepabeanan. Kota mandiri yang kami kembangkan ini sangat strategis karena hanya berjarak sekitar 15 kilometer dari jembatan Suramadu,” jelas Priyo.
Ketika megaproyek MISI beroperasi, lanjut dia, akan mampu menyerap tenaga kerja sekitar dua juta orang. Dengan begitu akan membantu pemerintah daerah setempat dalam mengatasi pengangguran. (zal)
Sumber
Komentar
Posting Komentar